Langsung ke konten utama

Postingan

Dilema Kehidupan di Pesantren (7)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Lho.. lho.. kok pada kumpul - kumpul disini, Ayo semua pada kerjakan tugas masing - masing ( bu riri pun datang ) fitria dan zahra nanti setelah pekerjaan ini selesai segera temui ibu di ruangan. " Gara - gara kamu tuh ra ! ( sebel ) " gara - gara kamu tuh fit !  Aku dan fitria segera menuju ke ruang bu riri dan perkara ini disampaikan kepada bu pondok. Lalu bu pondok menyuruh aku dan fitria u / berbaikan atau ingin memilih untuk di skor satu hari dan tidak boleh mengikuti kegiatan pesantren. Akhirnya aku dan fitria berbaikan dan aku belajar merubah sikapku yang terkadang emosional. " maaf fit... " iya ra, aku juga minta maaf ". Nah, gitu kan enak kalau kalian sering bertengkar, mau jadi tontonan ? nggak kan ? ( nasehat bu riri ) nggak bu, kita minta maaf. Iya udah, habis dari ruangan ini kalian ganti baju dulu, nanti sakit. Iya bu, siap...".
Postingan terbaru

Dilema Kehidupan di Pesantren (6)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Bel pun berbunyi tapi ku tak melihat batang hidung si daehan ( sambil menoleh ke belakang ) " Hust... ( lisa menepuk pundakku )" Aku pun terkejut ( ets ... ) "eh rasa - rasanya ada yang berbunga nih ? (lisa memojokiku ) "Aku hanya bisa diam dan bicaraku terbata - bata ". " Lho ... benar kan memang cilok beneran ( ujarnya ) hmmm... aku ke duluan nih  " apa sih lis ? aku cuma penasaran nggak lebih kok ( jawabku ) ". " Kamu mungkin nggak nyadar kalau kamu sudah bisa membuka hatimu untuk orang lain ( katanya ) " hust... aku tak mau disakiti lagi, kalau memang berjodoh pasti tak akan tertukar ". " Kalau kamu mikirnya seperti itu kapan kamu mau maju ? malahan kamu mundur ! Yah, aku mengikuti arus aja lis ". " Aku hanya ingin kamu mendapatkan yang terbaik ra ". " mmm... makasih ya lis, ayo kita pulang ".

Dilema Kehidupan di Pesantren (5)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Bahan - bahan dapur harus ku beli dari pasar yang jauhnya kurang lebih dua kilo. Diperempatan jalan ku sebrangi dan menanti ada angkutan umum lewat kemudian ku turun jalan kaki sampai melewati kantor pos tinggal lurus dan ucap selamat datang di pasar tradisional. Keadaannya masih kurang memadai, aku lupa bahan - bahan yang harus ku beli. Aku berfikir jika aku kembali ke pesantren dan tak membawa apa - apa rugilah aku. Ku mencoba mengingat kembali apa pesenan tadi, hingga aku di tanya beberapa penjual disana. " Mau beli apa nak ? ( tanya penjual disampingku ) eee... aku lupa bu ( jawabku ) mau beli di pasar kok lupa ?  ( tanya penjual itu dengan sedikit ketawa ) aku tertunduk lesu akhirnya aku ingat sedikit nama bahan - bahannya. Aku membawa belanjaan yang ku tahu aja, sementara lisa sudah menungguku dari tadi ( pikirku dengan terbirit - birit ).

Dilema Kehidupan di Pesantren (4)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Perkenalkan namaku zahra  (dengan tersenyum ) Oh ya kenapa kok kamu menangis ? ( tanya kembali ). Tidak apa - apa sih (jawabnya sedikit malu - malu) nggak apa - apa kalau kamu bercerita sedikit kepadaku mungkin bisa mengurangi apa yang sedang kamu rasakan ( sedang merayu ). Aku hanya sedikit kangen dengan rumahku, desaku, temanku, atau segala yang pernah bersamaku ( katanya dengan lubuk yang paling dalam ). Hmm... mungkin perasaan yang sedang kamu rasakan sekarang sama seperti apa yang tekadang aku rasakan ( jawabku ). Sudah berapa tahun kamu tinggal di pesantren ? ( dia mulai bertanya - tanya ).

Dilema Kehidupan di Pesantren (3)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Selanjutnya, waktu untuk masuk agenda pesantren. Aku disuruh masuk mengaji tapi malah membuat alasan untuk tidak masuk. Pikirku waktu itu, ku gunakan untuk menelfon orang rumah. Aku semakin tak tahan untuk tinggal di asrama dan jauh dari rumah. Yang harus ngapa - ngapain segala bentuk kegiatan sendiri, menyiapkan segala keperluan sendiri, atau pun pekerjaan lainnya yang sering dilakukan oleh pembantu di rumahku. Biar nggak ada yang tahu ku tulislah surat yang berisi kalau aku sakit dan ku titipkan surat tersebut kepada lisa teman sekelasku tadi. Lisa pun menanggapinya "eh, tadi kayak sehat - sehat aja tuh ra ?" ( pikirnya ) hmm.. kebetulan sepulang sekolah itu aku merasakan sakit perut karena terlambat makan ( memikirkan sesuatu untuk menutupi kebohongan ). " iya udah, sampai jumpa nanti ya ra ? GWS ( jawabnya ) Iya, thank lis ( balasku ) ".

Dilema Kehidupan di Pesantren (2)

Sumber Gambar : Wanita Muslimah Dot Com Bel berbunyi, masa pergantian jam dan mata pelajaran. Pak Bambang pun masuk ke kelas dengan mata pelajaran IPA. Katanya sih, jika pelajaran pak Bambang para siswa - siswinya duduk diam tak bersuara. Satu suara pun tak terdengar jelas jika tak maka langsunglah kena hukuman. Yach, itulah kesempurnaan kelas yang seperti tak berpenghuni. Ada dua orang teman sekelasku yang tak memperdulikan hirauan itu, tapi justru malah dikenang oleh pak Bambang sepanjang tahun ini. Mereka adalah roni yang hobi memainkan alat - alat musik sederhana dan Daehan dengan hobinya masalah penghayatan dan sering membuat para laydis terpesona dengannya.

Dilema Kehidupan di Pesantren (1)

Sumber Gambar: Wanita Muslimah Dot Com Di area pondok banyak sekali yang aku tak tahu. wilayahnya yang luas membuatku menjadi penasaran, pokoknya asyik deh, ujarku dalam hati. Terkadang aku suka menjahili teman apalagi mengajaknya masuk dalam kehidupanku. Aku adalah santri baru pondok ini pindahan dari sekolah lamaku. Usiaku baru tujuh belas tahun pindahan dari sekolah lamaku. Wajahku lugu seperti orang yang baru berusia dua belas tahun. Wajar karena aku baru sih mengetahui semacam teknologi jaman sekarang ini yang begitu canggih (gumamku dalam hati). Kini aku berdiri di depan sekolah baruku. Yach, perasaan cemas mengintaiku sepanjang saat. Ku mulai dengan melangkahkan kaki menuju pintu kelas. Kepanikanku meningkat saat mau berkenalan di depan kelas.